1
PROSES BOOTING ITU APA
SIHH ??!
Sebenarnya, apa sih yang
dimaksud dengan proses booting itu? Langkah awal dalam mengoperasikan komputer
adalah proses booting. Proses booting adalah suatu proses yang terjadi pada
saat seseorang menghidupkan komputer, dimana masuknya arus listrik ke dalam
peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat
keras ( hardware ) yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat
berkomunikasi dengan pengguna (user).
BAGAIMANA TAHAP-TAHAP
TERJADINYA PROSES BOOTING??
Tahap awal pada proses
booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootsrap loader. Bootsrap
loader adalah aplikasi pertama yang dijalankan BIOS sesaat setelah booting.
Bootloader akan meload kernel yang menjalankan sistem operasi, serta bertujuan
untuk melacak semua alat input dan alat output yang terpasang atau terhubung
pada komputer.. Dalam beberapa sistem, terdapat bootloader yang berbeda.
Bootloader Windows, berbeda dengan Bootloader Linux, Berbeda juga dengan
bootloader BSD.
Secara umum, gambaran
tahapan-tahapan yang terjadi pada proses booting adalah sebagai berikut:
1. Saat
komputer dihidupkan, memorinya masih kosong. Belum ada instruksi yang dapat
dieksekusi oleh prosesor. Oleh karena itu, prosesor dirancang untuk selalu
mencari alamat tertentu di BIOS ( Basic Input Output System) ROM. Pada alamat
tersebut, terdapat sebuah instruksi jump yang menuju kealamat eksekusi awal
BIOS. Setelah itu, prosesor menjalankan Power On Self Test(POST), yaitu
memeriksa kondisi hardware yang terhubung pada komputer.
2. Setelah
itu, BIOS mencari Video Card. Secara khusus dia mencari BIOS milik Video Card.
Kemudian sistem BIOS menjalankan Video Card BIOS. Barulah sesudah itu, Video
Card di inisalisasi.
3. Kemudian
BIOS memeriksa ROM pada hardware yang lain, apakah memiliki BIOS yang tersediri
apakah tidak. Jika ya, maka akan dieksekusi juga.
4. Lalu
BIOS melakukan pemeriksaan lagi, misalnya memeriksa besar memori dan jenis
memori. Lebih lanjut lagi, dia memeriksa hardware yang lain, seperti disk. Lalu
dia mencari disk dimana proses boot bisa dilakukan, yaitu mencari boot sector.
Boot sector ini bisa berada di hard disk, atau floppy disk.
Pada windows, proses
start up booting dapat diuraikan sebagai berikut :
1. MBR
(Master Boot Record) adalah sebuah program yang sangat kecil yang terdapat pada
sector pertama hardisk, MBR kemudian me-load suatu program bernama NTLDR ke
dalam memori.
2. NTLDR
kemudian memindahkan komputer ke “flat memory model” (bypassing the 640KB
memory restrictions placed on PCs) kemudian membaca file BOOT.INI.
3. Jika
komputer mempunyai beberapa partisi yang bootable, NTLDR akan menggunakan
informasi yang terdapat pada file BOOT.INI untuk
menampilkan pilihan boot, apabila hanya terinstall windows xp saja maka
tampilan menu akan dilewati dan windows akan me-load windows xp.
4. Sebelum
meload windows xp, NTLDR membuka program lain ke dalam memory yang disebutNDETEC.COM. File ini melakukan pengecekan semua hardware
yang terdapat pada komputer. Setelah semua hardware ditemukan, NDTECT.COM memberikan kembali informasi tersebut ke
NTLDR.
5. NTLDR
kemudian berusaha me-load versi Windows XP yang dipilih pada step 3. Hal ini
dilakukan dengan menemukan file NTOSKRNL pada folder System32 yang terdapat
pada directory windows xp . NTOSKRNL adalah program utama pada system operasi
windows yaitu sebuah “kernel” Setelah kernel tersebut di-load ke memory, NTLDR
passes control of the boot process to the kernel and to another file
named HAL.DLL. HAL.DLL controls
Windows’ famous hardware abstraction layer (HAL)
6. NTOSKRNL
kemudia menangani proses boot selanjutnya. Langkah pertama adalah meload
beberapa “low-level system drivers”. Kemudian NTOSKRNL me-load semua file-file
yang dibutuhkan untuk membuat “core” sistem operasi windows xp.
7. Kemudian,
Windows akan memverifikasi apakah terdapat lebih dari satu konfigurasi hardware
profile pada komputer, kalau terdapat lebih dari satu hardware profile windows
akan menampilkan menu pilihan, tetapi apabila hanya terdapat satu profile maka
windows akan langsung me-load default profile.
8. Sesudah
windows mengenali hardware profile yang digunakan, windows kemudian me-load
semua device driver untuk semua hardware yang terdapat pada komputer, Pada saat
ini tampilan monitor menampilkan “Welcome To Windows XP boot screen”.
9. Terakhir
windows menjalankan semua service yang dijadwalkan secara otomatis. Pada saat
ini tampilan monitor menampilkan “logon screen”.
Dan berdasarkan
prosesnya, booting dapat dikenali dengan beberapa jenis, yaitu:
1. Cold
Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer
dalam keadaan mati. Cold boot dilakukan dengan cara menghidupkan komputer
dengan menekan tombol switch power. Booting dingin mendaur ulang akses memori
acak komputer sekaligus juga menghapus virus-virus yang mungkin berada dalam
memori sebelumnya.
2. Warm
Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang terjadi pada saat komputer
dialiri listrik kembali dan listrik dimatikan hanya sejenak. Dengan tujuan
mengulang kembali proses komputer dari awal. Warm Boot ini biasanya terjadi
disebabkan oleh software crash atau terjadi pengaturan ulang dari sistem. Atau
Warm boot bisa juga diartikan mengaktifkan kembali tanpa harus dimatikan
terlebih dahulu, misalnya dengan menekan tombol reset, atau memencet sekaligus
tombol CTRL+ALT+DEL pada sistem operasi Disk Operating System (DOS). Me-restart
komputer dengan menekan Ctrl+Alt+Del atau melakukan shutdown dan restart.
Booting panas ini dapat dideteksi dan dimanipulasi oleh virus.
3. Soft
Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dikendalikan melalui sistem.
4. Hard
Boot → Boot (proses menghidupkan komputer) yang dilakukan dengan cara dipaksa.
5. ReBoot
→ Peristiwa mengulang kembali sistem dari awal. reBoot dilakukan oleh beberapa
hal, antara lain seperti sistem tidak bereaksi dalam beberapa lama, atau
terjadi perubahan setting dalam sistem.
MENGAPA PERANAN BIOS
SANGAT PENTING DALAM PROSES BOOTING ??
Istilah BIOS (Basic Input
Output System ) pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M yang merupakan
salah datu bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai. BIOS
berhadapan langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan
CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan, versi DOS memiliki
sebuah berkas yang disebut “IBMBIO.COM” (IBM PC-DOS)
atau “IO.SYS” (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M
disk BIOS.
BIOS menyediakan
komunikasi antarmuka tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis
perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras,
BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan
oleh mesin yang bersangkutan.
BIOS dalam sistem
komputerIBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga
prosesorIntel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu
melakukan hal-hal berikut:
1. Inisialisasi
(penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut
dengan Power On Self Test, POST).
2.Memuat dan menjalankan
sistem operasi.
3.Mengatur beberapa
konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal,waktu,konfigurasi media penyimpanan,
konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer).
4.Membantu sistem operasi
dan aplikasi dalam proses pengaturanperangkat keras dengan menggunakan BIOS
Runtime Services.
Sumber
: http://annayustinaa.wordpress.com/2013/04/22/proses-booting/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar